Ini Pesan Pemimpin ISIS Usai Mosul Diserang Irak | Equity World

“Sejumlah saksi mata di dalam Kota Mosul bercerita bahwa ribuan penduduk dari luar kota dipaksa masuk Mosul,” tutur Alice. “Beberapa kawasan sudah penuh sesak dan banyak penduduk yang tidur di jalanan,” sambung Alice.

Equity World

Dalam pesannya itu, Baghdadi mendorong para pendukung ISIS di seluruh dunia untuk tetap berjuang. Pemimpin ISIS kelahiran Samarra, Irak itu tidak lupa berpesan “Untuk melakukan serangkaian penyerangan ke Arab Saudi dan Turki,” tulis laporan kelompok intelijen SITE yang selalu memonitor aktivitas kelompok militan lewat internet.

“Bagi kalian yang ingin mati syahid! Mulailah bertindak sekarang. Ubah malam hari mereka yang tak percaya menjadi siang hari,” kata Baghdadi, seperti dilaporkan SITE. “Binasakan wilayah kekuasaan mereka dan bunuh mereka sehingga darah mereka mengalir seperti sungai,” kata Baghdadi, 45 tahun.

Pidato radio itu disiarkan bersamaan dengan masuknya tentara Irak ke arah Selatan Mosul, yang selama ini menjadi markas ISIS di Irak. Pasukan tersebut dibantu pasukan elite Irak anti-teror yang masuk dari arah Utara Mosul. “Kekhawatiran bahwa ISIS akan menggunakan ribuan penduduk sipil menjadi tameng hidup dari kota-kota dekat Mosul, semakin memuncak,”‘ tutur Alice Fordham, reporter NPR yang melaporkan dari Utara Mosul.

NPR news mengabarkan Kamis (3/11/2016), pesan yang disiarkan setelah pasukan Irak merebut Mosul itu belum dapat diverifikasi keabsahannya. Namun, pesan itu adalah “Pesan Baghdadi yang dirilis sejak hampir setahun,” bunyi laporan Reuters.

Sementara itu, Brett McGurk, salah seorang petugas koalisi pasukan AS mengatakan, “Penyerangan yang telah dimulai sejak dua pekan lalu, tetap dilanjutkan sesuai jadwal,” tuturnya. “Pasukan Irak baru saja masuk ke daerah Timur Mosul pagi tadi,” sambung Brett McGurk.

Rebutan Mosul, Irak Siap Perang dengan Turki | Equity World

Tank dan artileri Turki telah dikerahkan di sepanjang perbatasan Irak utara.“Kami tidak ingin perang dengan Turki, dan kami tidak ingin konfrontasi dengan Turki, tetapi jika konfrontasi terjadi, kami siap untuk itu,” kata Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, dalam konferensi pers hari Rabu, yang dikutip Independent, Kamis (3/11/2016).

Pada tanggal 11 Oktober Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melontarkan komentar marah yang ditujukan kepada Abadi.”Dia menghina saya. Anda tidak berada di level yang sama seperti saya! Anda tidak sama (dengan) saya! Menjeritlah semua yang Anda inginkan dari Irak! Ini tidak akan mengubah apa-apa! Kami akan melakukan apa yang ingin kami lakukan,” kata Erdogan.

Perang antara Irak dan Turki terancam perang setelah kedua negara itu rebutan menjadi penguasa Mosul setelah dibebaskan dari pendudukan ISIS ke depan. Pemerintah Irak yang jadi pemilik sah Mosul marah dengan intervensi militer Turki di wilayah Irak utara itu.

Abadi mengatakan, Irak akan mempertimbangkan Turki sebagai musuh dan akan menghadapinya sebagai musuh.

Pernyataan keras PM Abadi itu berlanjut menjadi “perang kata-kata” ketika Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengecam Abadi sebagai pemimpin Irak yang lemah. ”Jika Anda memiliki kekuatan, mengapa Anda menyerahkan Mosul ke organisasi teror?,” ujar Cavusoglu.

Ketegangan antara Irak dan Turki sudah pecah sejak Oktober lalu. Para pemimpin Irak di Baghdad telah menyalahkan Turki dengan menuduh Ankara membantu atau menoleransi gerakan teroris ala al-Qaeda seperti ISIS yang beroperasi di Irak.

Sebelum ledekan Menlu Turki itu muncul, Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus, juga mengeluarkan sindiran serupa. ”Jika Anda begitu kuat, mengapa PKK menduduki tanah Anda selama bertahun-tahun?,” katanya. PKK adalah Partai Pekerja Kurdistan, kelompok yang dianggap Ankara sebagai separatis di Turki.

Turki telah memiliki 700 tentara di sebuah pangkalan di Bashiqa, utara Mosul. Militer Turki juga telah melatih pasukan milisi Arab Sunni mantan polisi Mosul berjumlah sekitar 2.500 orang.

Equity World

Leave a comment