Saham Twitter telah jatuh seperempat poin tahun ini

Pendapatan Anjlok, ‎Twitter Kurangi Jumlah Pegawai | PT. Equityworld Futures Pusat

Dalam tiga bulan hingga September, pendapatan naik delapan persen menjadi 616 juta dolar AS. Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding kenaikan kuartal sebelumnya sebesar 20 persen. Jumlah rata-rata pengguna aktif bulanan naik tiga persen menjadi 317 juta.

Pendapatan internasional meningkat lebih hingga seperlima menjadi 242 juta dolar AS. Saham Twitter telah jatuh seperempat poin tahun ini. Perusahaan memiliki 3.860 karyawan pada Juni.

Bulan lalu, Twitter menyewa bankir menjelang kemungkinan penjualan, namun ternyata tawaran dari pelamar potensial seperti Google dan Salesforce gagal terwujud. Saham Twitter turun tujuh persen awal bulan ini setelah Salesforce yang dianggap yang paling mungkin menjadi penawar berjalan menjauh dari pembicaraan.

Analis Wedbush Michael Pachter mengatakan Twitter perlu meningkatkan pendapatan antara 200 juta dolar AS hingga 300 juta dolar AS untuk meningkatkan keuntungan tahun depan. Pendapatan iklan Twitter naik 6 persen menjadi 545 juta dolar AS pada kuartal ini, sementara perizinan data dan pendapatan lainnya melonjak 26 persen menjadi 71 juta dolar AS.

Pada Kamis (27/10) sore Twitter mengatakan akan menutup layanan berbagi video Vine yang dibeli empat tahun lalu karena tidak memberikan kontirbusi siginifikan terhadap pertumbuhan bisnis Twitter.

Chief Executive Twitter Jack Dorsey mengatakan dia melihat peluang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan untuk meningkatkan platform perusahaan. “Kami memiliki rencana jelas dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memastikan Twitter berada di posisi jangka panjang,” kata dia seperti dikutip dari BBC News, Kamis (27/10).

Twitter memangkas sembilan persen tenaga kerjanya atau sekitar 350 orang pekerja. Hal ini disebabkan pertumbuhan pendapatan menurun tajam.

Basis pengguna Twitter sekitar seperlima dari pengguna Facebook dan Instagram. Twitter berharap layanan video akan menarik lebih banyak pengguna. Baru-baru ini Twitter mencapai kesepakatan untuk menunjukkan permainan National Football League di AS pada Kamis (27/10) malam. Meski begitu, Twitter tetap mengalami kerugian besar pada kuartal III dengan nilai rugi bersih sebesar 102,8 juta dolar AS.

Kepala Keuangan Twitter Anthony Noto mengatakan Twitter mengincar keuntungan pada 2017. “Kami bermaksud berinvestasi dalam prioritas tertinggi, memprioritaskan inisiatif tertentu dan menyederhanakan bagaimana kami beroperasi di daerah lain,” kata dia.

Pendiri Vine Kesal Bukan Kepalang ke Twitter | PT. Equityworld Futures Pusat

Yusupov menyampaikan kekesalannya itu lewat akun Twitter miliknya. Ia menyarankan ke startup-startup lain agar jangan mudah menerima pinangan dari perusahaan lain kalau tak mau berakhir seperti Vine.

Alhasil, Vine semakin terpinggirkan sampai akhirnya Twitter memutuskan untuk menghentikan masa hidupnya. “Don’t sell your company!,” cuit Yusupov, yang berarti jangan mudah menjual perusahaan bila belum siap dikecewakan.

Yusupov pantas geram. Pasalnya, ketika Vine muncul di Juni 2012, layanan ini sudah booming. Padahal ketika itu Vine belum benar-benar resmi dirilis. Tak lama setelahnya, Vine pun diakuisisi Twitter pada Oktober 2012.

Vine sempat mencetak jumlah pengguna 200 juta, dengan total 1,5 miliar video pendek yang bisa di-upload tiap bulannya. Sementara itu pemirsanya disebut berada di angka 100 juta pasang mata per bulan.

Namun semakin ke sini, daya tarik Vine memudar. Data terakhir menyebut penggunanya hanya tersisa di angka 10 juta, itu pun terbilang tidak aktif menggunakannya.

Keputusan Twitter yang ingin mematikan Vine menyita perhatian pendirinya, Rus Yusupov. Ia mengaku menyesal menjual Vine ke Twitter kalau tahu bakal dibeli untuk dibunuh.

Twitter sempat mencoba membuat Vine bangkit dengan memberi dukungan untuk video yang lebih lama. Namun alih-alih melakukannya, Twitter malah lebih memilih Periscope yang menyodorkan layanan video live streaming.

Twitter Segera ‘Bunuh’ Vine  | PT. Equityworld Futures Pusat

Vine pertama kali muncul di Juni 2012, namun belum juga resmi dirilis, Twitter sudah mengakuisisinya di Oktober 2012. Layanan ini sempat booming dengan jumlah pengguna yang bisa mencapai 200 juta.

“Tidak ada yang terjadi pada aplikasi (Vine), situs atau akun Vine Anda hari ini. Kami menghargai Anda, karya Vine Anda dan akan melakukan hal ini dengan cara yang benar. Anda akan tetap dapat mengakses dan men-download Vines Anda.

Sementara itu viewer-nya sendiri berada di angka 100 juta orang tiap bulannya. Itu belum termasuk 1,5 miliar video yang juga di-upload per bulan.

Namun seiring waktu, kejayaan Vine malah memudar. Data terakhir menyebut pengguna Vine hanya tersisa di angka 10 juta, itu pun tidak seberapa aktif. Sehingga Twitter pun memutuskan hal yang tak diduga-duga sebelumnya. Ya, layanan media sosial ini memastikan bakal ‘membunuh’ Vine.

Sempat happening beberapa tahun silam, usia Vine ternyata tak seberapa lama. Pasalnya Twitter sebagai induknya memastikan kalau layanan video singkat ini akan segera dimatikan.

Tapi memang tidak langsung dilakukannya, Twitter mengatakan Vine baru akan benar-benar dimatikan dalam beberapa bulan ke depan. Tidak ada penjelasan waktu pastinya, namun sebelum itu terjadi layanan Vine akan tetap bisa digunakan seperti biasa.

 

PT Equityworld

Leave a comment